Senin, 19 Januari 2009

Swara Suling

Lagu Swara Suling PL. Lima
Buka : tb .tb 2
tb .tb 1
Lagu (Balungan Ngracik)
(( . . . . 5651 . . 56 5432
. . . . 5651 . . 56 5432
. . . 6 5651 . . 32 5432
. 4 . . 5651 . 3 . . 5432
. 4 . . 5651 . . 56 5432

Ompak / Interlude
. 1 . 1 . 1 . 5 . 5 . 5 . 5 . 2
. 2 . 2 . 4 . 4 . . 6 5 6 3 2 1 ))

Pola Kempul
(( . P . P . ))

Bonang Klenengan
Bonang Barung . . . .
56 . .
Bonang Penerus . . 1 .
. . . 2

Slenthem (khusus lagu) Ompak Sama
. 5 . 6 . 5 . 1 . 5 . 6 . 3 . 2
. 1 . 3 . 1 . 2 . 5 . 6 . 2 . 1
. 6 . 5 . 6 . 1 . 3 . 2 . 6 . 5
. 4 . 5 . 6 . 5 . 3 . 5 . 3 . 2
. 4 . 5 . 6 . 5 . 1 . 6 . 2 . 1

Garap Variasi
1.Semua
2.Peking saja
3.Selang-seling Balungan vs Peking
4.Semua
5.Saron tunggal
6.Semua  Suwuk

Istilah
Tempo cepat : Seseg
Tempo lamabta : Antal
Suwuk cepat : Suwuk gropak

Gamelan

Gita Nala



Jumat, 16 Januari 2009

complete

Senyum yak...

Musik Tradisional Indonesia












Musik Tradisional Indonesia

Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.

Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya.

Instrumen Musik Perkusi.

Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, talempong , kolintang, Arumba, Kendang, Rebana, Calung , tifa, bedug, jimbe dan lain sebagainya.

Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

http://homepages.cae.wisc.edu/~jjordan/images/gamelan-above.jpg


Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ae/Talempong.jpg/180px-Talempong.jpg

Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.

http://www.north-sulawesi.org/images/kolintang.jpg

Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/2/2b/Angklung.jpg/250px-Angklung.jpg

Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias.

http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Budaya_Bangsa/Gamelan/Javanese_Gamelan/drums/images/kendang.jpg

Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

http://www.accu.or.jp/ich/en/arts/images/Indonesia_A05_RebanaBiang.jpg


Calung,
Beberapa bentuk calung:

1. Calung Gambang
2. Calung Gamelan
3. Calung Jingjing



1. Calung Gambang

Yang disebut Calung Gambang adalah sebuah calung yang dideretkan diikat dengan tali tanpa menggunakan ancak/standar. Cara memainkannya sebagai berikut: kedua ujung tali diikatkan pada sebuah pohon/tiang sedangkan kedua tali pangkalnya diikatkan pada pinggang si penabuh. Motif pukulan mirip memukul gambang.


2. Calung Gamelan

Calung Gamelan adalah jenis calung yang telah tergabung membentuk ansamble. Sebutan lain dari calung ini adalah Salentrong (di Sumedang), alatnya terdiri dari:

1. Dua perangkat calung gambang masing-masing 16 batang
2. Jengglong calung terdiri dari 6 batang
3. Sebuah gong bamboo yang biasa disebut gong bumbung
4. Calung Ketuk dan Calung Kenong terdiri dari 6 batang
5. Kendang

Lagu-lagunya antara lain Cindung Cina (Cik indung menta Caina), Kembang Lepang, Ilo ilo Gondang.

3. Calung Jingjing

Calung Jingjing adalah bentuk calung yang ditampilkan dengan dijingjing/dibawa dengan tangan yang satu sedang tangan yang lainnya memegang pemukul. Sangat digemari dibandingkan dengan bentuk calung-calung lainnya, alatnya terdiri dari:

1. Calung Melodi mempunyai sepuluh nada s.d. 12 nada
2. Calung pengiring/akompanyemen terdiri dari 10 nada
3. Calung Jengglong terdiri dari 5 nada
4. Calung besar sebanyak dua batang/nada berfungsi sebagai kempul dan gong

http://www.bandungtourism.com/html/photo/Lingkup%20seni/Calung.jpg


tifa,
http://students.ukdw.ac.id/~22012777/Image/tifa3.bmp

bedug,

http://farm1.static.flickr.com/223/486160248_7eb5906b86.jpg

jimbe

http://i183.photobucket.com/albums/x32/jogjaflow/JimbeTali.jpg


Instrumen Musik Petik
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah

http://nurulhuda.files.wordpress.com/2007/10/tiga-seniman-kecapi-laha-lihi-lahadu.JPG

Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

http://www.accu.or.jp/ich/en/arts/images/Indonesia_A09_Sasando.jpg

Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan

http://sulawesiart.com/images/primitive/gitar-dayak-(sampek).jpg

Instrumen Musik Gesek.

Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.

http://www.musicmall-asia.com/malaysia/images/rebab.jpg

Instrumen Musik Tiup

Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini.

http://www.voydmayne.com/music/suling.jpg

Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan.

http://ranigaku.files.wordpress.com/2008/08/berita-saluang2.jpg


mari cintai alat musik dalam negeri..

NADA

Tangga nada diatonis merupakan suatu hal fundamental dalam western music, mulai dari musik klasik hingga heavy metal memakai tangga nada diatonis.
Tangga nada diatonis didefinisikan sebagai 7 buah not yang terdiri dari 5 buah not berjarak penuh (whole step) dan 2 buah not berjarak setengah (half step/semitone) sumber definisi: wikipedia.

Bila
W: Whole Step (jarak penuh)
H: Half Step (jarak setengah)
Maka pola tangga nada diatonis menjadi:
W-W-H-W-W-W-H
bila ditulis dengan solmisasi: do-re-mi-fa-sol-la-si-do
dengan C sebagai tonic (nada dasar C=1) dan ditulis dengan not huruf, maka pola diatonis C mayor menjadi
C D E F G A B C
Pola ini berulang di tiap oktaf(deretan 8 buah not)

Tangga nada diatonis diklasifikasi pada mayor dan minor
Piano adalah contoh alat musik yang menerapkan tangga nada diatonis. Pada Gitar, tangga nada diatonis tidak mudah dilihat seperti pada piano. Ini hanya bahasan sekilas masalah tangga nada diatonis, akan kita bahas lebih lanjut nanti

Bila ada mendengarkan lagu yang berjudul "My Girl" dari the Temptations atau intro lagunya BIP yang berjudul "1001 Puisi"(bar/birama pertama) misalnya, maka anda sedang mendengarkan tangga nada pentatonik.
Pentatonik berasal dari kata penta(5) dan tonic(nada). Pentatonic dibentuk dengan mengurangkan nada ke 4 dan ke 7 dari struktur oktaf 8 nada. Bila kita ambil C sebagai nada dasarnya, maka notnya akan menjadi C,D,E,G,A

Pentatonik banyak digunakan untuk musik modern maupun tradisional di berbagai negara di dunia ini. Dari Indonesia, tanah air kita sendiri: gamelan jawa misalnya, mempunyai tangga nada pentatonik, misalnya laras(tangga nada) slendro, polanya: 12356 disebut dengan ji, ro, lu, mo, nem berulang tiap lima nada, naik atau turun.
Seperti pada tangga nada diatonis, pentatonis diklasifikasi dengan mayor dan minor juga.

skema

air bus

airbus



Boeing VS Airbus

April 23, 2008 by ianbali

Kemaren ( 20/04/08 ) saat menunggu di ruang tunggu C1 Terminal 1 Bandara Soekartno Hatta Jakrta, saya menyempatkan ngobrol dengan penumpang lain yang hendak balik ke Denpasar Bali.
Setelah ngobrol ini itu dengan penumpang tersebut akhirnya kita ngebahas pesawat yang akan kami tumpangi, hem perkenalkan nama penumpang tersebut Ariesta mahasiswi jurusan ekonomi sebuah perguruan tinggi di daerah jakarta ini hendak liburan di pulau dewata sembari mengunjungi saudaranya di seputaran denpasar.

Awalnya, Ariesta menanyakan kepada saya, “mas ian kira-kira kita entar naik Boeing berapa ya” ku jawab, kita tidak naik Boeing, tapi kita naik AIRBUS A319 pesawat baru dari maskapai MANDALA AIR.
seperti nya Ariesta sedikit bingung, bedanya Airbus dan Boeing apa seh.

Boeing adalah nama pesawat rakitan dari Boeing Company. Di Indonesia pengunaan pesawat ini sangat dominan, dimana maskapai Indonesia rata-rata memiliki pesawat dari Boeing dengan seri dari Boeing 737-200 Hingga yang terbaru Boeing 737-900ER yang di miliki dari LION AIR, dan Lion Air adalah pengguna pertama dari jenis pesawat model baru ini di dunia, sebuah kebanggan tersendiri bagi Bangsa Indonesia bisa mencicipi rakitan terbaru dari perusahaan BOEING ini.

Boeing 737 adalah pesawat sederhana komersial untuk penerbangan jarak dekat atau jarak sedang, namun kini, BOEING 737 telah banyak modifikasi, adalah BOEING 737-900 ER (Extended Range), telah di kembangkan untuk jarak jelajah yang cukup jauh, dimana pesawat ini mampu menempuh jelajah lebih dari 5000 KM dan pesawat model ini, sangat cocok untuk penerbangan dari Indonesia Barat ke Indonesia bagian Timur. 737-900ER ini pun telah di lengkapi HUD (Head Up Display), yaitu peralatan yang biasanya di lengkapi untuk pesawat MILITER dimana fungsinya untuk mempermudah para Supir Pesawat (pilot) melakukan manuver, kemiringan pesawat.

lion air boeing 737 900er

AIRBUS adalah perusahaan saingan dari Boeing dan McDonnell Douglas, dimana perusahaan yang bermarkas di prancis ini di dirikan tahun 2001, keberadaan perusahaan ini membuat para petinggi dari Boeing sedikit kebakaran jengot, dimana pesawat andalan mereka Boeing 747 Jumbo Jet yang mereka miliki sebagai pesawat raksasa terbesar kini telah tergantikan oleh airbus a380, dimana airbus membuat pesawat yang memiliki badan pesawat yang lebih besar dengan adanya 2 deck dari depan hingga ekor pesawat.
Kemarin saat saya balik dari Jakarta, saya mengunakan jasa dari Mandala Air dengan mengunakan pesawat Airbus A319, yang konon kata pihak MANDALA AIR, airbus ini adalah pesawat baru yang di pesan di perusahaan airbus.

mandala air airbus a320

Tapi menurut saya, lebih enak naik AIRBUS dari pada BOEING, ya karena posisi kursinya lebih lega dan lebih cangih peralatannya ketimbang BOEING.

Senin, 12 Januari 2009

GKJ


1. Tangan Berdoa Simbol orang percaya
2. Burung Dara Simbol dari Roh Kudus
3. Gunungan & Kaligrafi Pencerminan dari unsur Jawa

Tidak terdapat unsur salib karena memang tidak setiap logo gereja atau kekristenan memakai salib. Unsur kekristenan sudah cukup terwakili dari lambang/simbol tangan berdoa dan burung dara
Logo GKJ berwarna biru laut : warna biru laut menyiratkan keteduhan. Selain itu warna biru juga memberikan pengaruh lemah lembut, bijaksana, pangasih dan penyayang, tidak mudah tersinggung dan banyak kawan.

Jumat, 09 Januari 2009

Bahasa Walikan




Bahasa slank Jogja alias bahasa walikan, mula-mula diciptakan dan dipakai oleh kalangan gali (ada yang bilang singkatan ‘gabungan anak liar’). Maka tak heran jika istilah-istilah yang diungkapkan tidak jauh dari hal-hal yang berbau kriminal dan kesenangan badani semata.

Bahasa ini tercipta dengan memakai sebuah rumusan dari deretan aksara Jawa (hanacaraka) yang ditukar tempat. Para gali ini rupanya cukup cerdas dan sangat dekat dengan budaya Jawa. Memakai aksara Jawa sebagai rumusan tadi buktinya. Secara sederhana huruf Jawa yang terdiri dari empat baris dengan lima suku kata perbarisnya dipertukarkan tempatnya dengan vokal yang tidak dirubah. Sehingga muncullah sebuah kata baru yang tanpa arti sama sekali jika tidak tahu rumusnya.

Urutan huruf jawa adalah sebagai berikut:

ha na ca ra ka

da ta sa wa la

pa dha ja ya nya

ma ga ba tha nga

Nah, rumus basa walikan adalah dengan menukar suku kata dua baris di bawah atau atasnya. Misalnya ma ditukar dengan da, kemudian ra dengan ya. Sedangkan huruf hidup tetap saja. Sebagai contoh: mari menjadi dayi. Tidak semua enak dibalik, namun jika ada yang tidak pengucapannya maka dicari mudahnya saja.

Sebagai contoh dari dunia kenikmatan badani, ada lodse atau ngombe (minum, maksudnya minum minuman keras). Karena para gali tahun 80′an ini berkantong cekak (terutama yang kroco) maka mereka cukup minum nya ge pi (ka te i/KTI alias anggur ketan ireng). Sesudah minum pastilah dasun atau mabuk. Tak lengkap rasanya tanpa nyonyon atau rokok/merokok (harusnya yonyon tapi di lidah lebih enak mengucapkan nyonyon). Urusan mothik/muthik (dhuwit/uang) masih dalam kondisi moneter saat itu. Jumlah nominalnya juga memprihatinkan untuk ukuran hari ini. Paling banyak adalah dalbethu (mangewu/lima ribu), kemudian bethu (sewu/seribu), dalbagub (mangatus/lima ratus), bagub (satus/seratus), benyek (séket/lima puluh), bengathé (selawe/dua puluh lima) dan daltengo (manggelo/lima rupiah). Ya, semuanya dalam rupiah! Jadi tidak ada nominal yang lebih besar dari itu yang diterjemahkan! Kasihan para gali itu…

Dunia keras kaum gali juga dekat dengan dunia pelacuran. Maka ada istilah-istilah untuk itu seperti: ngodwé (lonthé/pelacur), lesol (ngebong/kuburan cina: tahun 80-an ada kuburan cina daerah Bulaksumur yang dipakai mangkal pelacur-pelacur murahan langganan para gali tersebut), thémon (wedok) atau jéthén (cewek), higin (pitik/ayam: sebutan untuk cewek yang mudah ‘dibawa’). Juga aktivitas seksual: jipan (ciak/bersetubuh), ledub (ngemut/fellatio). Kalau sudah begitu, maka bagian-bagian tubuh juga akan disebut, namun hanya yang berkenaan dengan aktivitas seksual saja, macam: bubu (susu/payudara), tathun (gawuk/vagina), cedsut/ceksut (jembut/rambut kelamin), nyodwong (konthol/penis). Wah sori ya kalau terlalu eksplisit, tapi ini realita.

Lantas istilah dari aktivitas kriminal juga muncul: dangil (maling) yang tentu saja takut pada hongibi (polisi) karena takut kejenjeng (kecekel/tertangkap). Atau bahasa sehari-hari penyebutan kata benda atau kata kerja: hiré (piyé/bagaimana), dab (mas/kak/bang), poya (ora/tidak), poya hoho (ora popo/tidak apa-apa), japé méthé (cahé dhewe/anak sendiri/teman sendiri), jap jingin (cah cilik/anak kecil) untuk menyebut mereka yang masih yunior di dunia gali). Berikutnya ada thol gutha/gutho (wong tuwa/orang tua), sahan (bapak), pisu (ibu), podab (omah/rumah), dayi (mari), sangi (bali/pulang), dagi (mati), degu (metu/keluar), sedbid (bensin), dogos (motor), piyel (ireng/hitam), tené (gedhé/besar), nyawon (kathok/celana), jadheg (cawet/celana dalam), nyogal (kotang/kutang/BH). Juga pegén/pedgén (enték/habis), gunyu (tuku/beli), cingip (njilih/pinjam) ponyep (okeh/banyak), pegun (entuk/mendapat), piba/pibo (isa/iso/bisa), lesgi (ngerti/tahu), pedan (enak), péngén (élék/jelek). Anak sekolah juga ikut-ikutan: songob (bolos).

Mereka juga suka dalad (mangan/makan) belbu (sengsu/tongseng asu/tongseng anjing). Suka juga mabuk pakai dabyut (masrum) yaitu: mushroom omelette (jamur dari kotoran sapi dicampur telor) yang biasanya juga digemari kalangan pelajar, banyak terdapat di Parangtritis. Murah meriah buat fly. Bisa bikin pemakannya ketawa terpingkal-pingkal dan berhalusinasi. Jika mengumpat muncullah kata pabu (asu/anjing), sacilat (bajingan), meba/mebo (ndesa/ndeso/kampungan), dagadu (matamu). Nah yang terakhir ini jadi brand name terkenal produk khas Jogja.

Karena semula hanya dipakai di kalangan terbatas saja, maka tidak semua kata dirubah. Selain itu karena tidak semua kata jika dirubah menjadi mudah atau enak diucapkan. Tidak seperti bahasa slank-nya Malang yang betul-betul membalik kata dengan mengucapkan dari belakang.

Beberapa nama orang juga mempunyai tempat tersendiri pada bahwa walikan ini. Ada Patub (Agus), Satub (Bagus atau ganteng), Methi (Dewi), Gogon (Totok), Peyi (Heri), kalau Peyu? Bisa ditebak? Tidak semua nama bisa dibalik karena kadang jadi sulit atau tidak bisa diucapkan. Seperti Gogor jadi Totoy, kan nggak enak mengucapkannya!

Senin, 05 Januari 2009

Minggu, 04 Januari 2009

KARIMUN JAWA





Sejarah

Kawasan Karimunjawa pada awalnya merupakan kawasan Cagar Alam Laut berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 123/Kpts-II/1986 tanggal 9 April 1986.

Kemudian melalui Surat Menteri Kehutanan No.161/Menhut-II/1988 tanggal 23 Pebruari 1988, kawasan tersebut dinyatakan sebagai taman nasional.

Setelah itu, melalui SK Menteri Kehutanan No.78/ Kpts-II/1999, tanggal 22 Pebruari 1999 ditetapkan sebagai taman nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa.

Taman Nasional Karimunjawa memiliki luas 111.625 Ha meliputi 22 pulau. Pengelolaan ekosistem kawasan Taman Nasional Karimunjawa diatur berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 6186/Kpts-II/2002.

Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa yang menyangkut pemantapan kawasan dilaksanakan dengan melakukan penataan batas kawasan konservasi perairan Taman Nasional Karimunjawa pada tahun 2000 oleh panitia tata batas yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Bupati Jepara No. 660.1/60 tahun 2000 tanggal 29 Pebruari 2000.

Berita acara tata batas kawasan pelestarian alam perairan Taman Nasional Karimunjawa sampai dengan tahun 2002 sudah dapat diselesaikan.

Penataan luar batas kawasan perairan dilaksanakan pada tahun 2000 yaitu dengan dipasangnya 2 buah rambu suar masing-masing di Pulau Sintok di sebelah Timur dan Pulau Bengkoang di sebelah Utara kawasan dan 4 titik referensi masing-masing di Tanjung Pudak Pulau Karimunjawa sebelah Selatan, Pulau Bengkoang di sebelah Utara, Pulau Nyamuk dan P. Kembar di sebelah Barat.

Selain itu untuk kawasan darat (hutan dan sebagian Pulau Kemujan, telah dilaksanakan tata batasnya pada tahun 1998 dan telah dikukuhkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 72/Kpts-II/1998.
Kepulauan Karimunjawa terletak pada koordinat 5040?-5057? LS dan 110004?-110040? BT, dan terbagi dalam 3 desa yaitu desa Karimunjawa, Kemujan dan Parang serta tercakup dalam Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah. Karimunjawa berjarak 45 Mil Laut dari Jepara dan 65 Mil Laut dari Semarang.\

Aksesibilitas
Kepulauan Karimunjawa dapat dijangkau dengan sarana transportasi udara dan laut.

Transportasi udara ditempuh melalui Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Bandara Dewadaru di Pulau Kemujan, saat ini penerbangan hanya dilakukan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-Kura Resort) dalam melayani wisatawan sesuai dengan paket wisata yang dijual.

Transportasi laut dapat ditempuh menggunakan kapal KM.Muria yang berlayar 2 kali seminggu dari Pelabuhan Kartini di Jepara. Tarif kapal sebesar Rp 16.500 (ekonomi) dan Rp 26.000 (eksekutif) sekali jalan dengan waktu tempuh sekitar 6 jam. Jadwal pelayaran KM.Muria adalah :
Jepara - Karimunjawa, setiap hari Rabu dan Sabtu
Karimunjawa - Jepara, setiap hari Senin dan Kamis


Selain menggunakan KM.Muria perjalanan dapat dilakukan sewaktu-waktu menggunakan kapal nelayan, namun membutuhkan waktu yang lebih lama dan dengan tarif yang relatif lebih mahal tergantung kesepakatan dengan pemilik kapal.

Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 22 pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas 111.625 Ha. Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut melalui SK Menhut No.123/Kpts-II/1986 kemudian pada tahun 1999 melalui Keputusan Menhutbun No.78/Kpts-II/1999 Cagar Alam Karimunjawa dan perairan sekitarnya seluas 111.625 Ha diubah menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa. Tahun 2001 sebagian luas kawasan TN Karimunjawa seluas 110.117,30 Ha ditetapkan sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan dengan Keputusan Menhut No.74/Kpts-II/2001.

Permasalahan yang menonjol dalam mengelola kawasan ini adalah perlindungan ekosistem perairan laut. Hal ini disebabkan karena kawasan Karimunjawa adalah salah satu dari tiga pusat perikanan yang diandalkan di Jawa Tengah, dan fakta bahwa sebagian besar pendudukannya yang berjumlah lebih dari 8.800 jiwa adalah nelayan yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya perikanan. Oleh karena itu sumber daya perikanan menjadi andalan dalam pengembangan perekonomian dikawasan ini. Permasalahan timbul disebabkan karena dalam memanfaatankan sumber daya perikanan yang cenderung berlebihan (over fishing) terutama pada jenis ikan pelagis kecil, asaha penangkapan ikan yang merusak ekosistem terumbu karang yaitu denganpenggunaan apotas/sianida maupun jaring yang merusak terumbu karang
Jenis obyek wisata yang dapat dikembangkan adalah obyek wisata pada masing-masing pulau, yaitu wisata pantai/laut dan darat sebagai berikut:

a. Obyek Wisata Pulau Menjangan
b. Trail Wisata Legon Lele
c. Obyek Wisata Kota
d. Obyek Wisata Kemujan
e. Obyek Wisata Tanjung Gelam
f. Obyek Wisata Parang Kumbang
g. Obyek Wisata Kembar
h. Obyek Wisata Katang-Karang Besi
i. Obyek Penelitian Cemara
j. Obyek Perlindungan dan Penelitian Karang Kapal
k. Trail Wisata Makam Sunan Nyamplungan
l. Trail Wisata Bukit Tengkorak/Bukit Maming
m. Trail Wisata Bukit Bendera
n. Trail Wisata Bukit Gajah
Umumnya penduduk Karimunjawa mempunyai lebih dari satu mata pencaharian.

Jenis mata pencaharian penduduk di tiga desa tersebut meliputi : petani, buruh tani, penggalian, buruh industri, pedagang, konstruksi, angkutan, nelayan, PNS/ABRI, pensiunan dan lain-lain (jasa).

Mayoritas penduduk Karimunjawa mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan.

Usaha Perikanan yang diusahakan di Kepulauan Karimunjawa berupa usaha penangkapan tradisional, armada penangkapan sebagian besar sudah menggunakan mesin.
Demografi
Berdasarkan Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa Tahun 2002, kawasan Taman Nasional Karimunjawa dihuni penduduk sebanyak 8.842 jiwa.

Tingkat pendidikan penduduk di desa sekitar kawasan Taman Nasional Karimunjawa umumnya cukup rendah, sebagian besar tidak/belum tamat SD dan tamatan SD. Di Kecamatan Karimunjawa terdapat 12 SD, 1 SLTP dan 1 MTs. Untuk meneruskan studi ke tingkatan yang lebih tinggi penduduk Karimunjawa harus pergi keluar pulau.

Tingkat kesehatan di desa sekitar kawasan Taman Nasional Karimunjawa umumnya masing rendah. Hal ini terlihat dari jumlah sarana prasarana kesehatan yang minim, hanya 1 puskesmas untuk Kecamatan Karimunjawa. Dokter dan bidan hanya terdapat di Desa Karimunjawa yaitu masing-masing sebanyak 3 orang dan 2 orang.

No Desa/Pulau Luas Daratan (Ha) Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk per Ha Pendidikan Agama
SD*) SLTP SLTA PT Islam Kristen
1 KARIMUNJAWA 443,750 4137 0.01 3865 156 92 24 4107 30
2 KEMUJAN 150,150 2689 0.02 2128 115 57 11 2687 11
3 PARANG 890 2007 2.91 1974 25 7 1 2007 0
JUMLAH 894 8,842 7,967 296 156 36 8,801 41

*) Sudah tamat, tidak tamat, dan belum sekolah



info@tn-karimunjawa.net
BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA
Jl. Menteri Supeno I No. 2 Semarang
Telp/Faks.(62-24) 8319709